
Daging Biawak: Kuliner Ekstrem Papua yang Menggoda Rasa
Di tengah kekayaan alam Papua yang memesona, ada satu sisi lain yang tak kalah menarik untuk dijelajahi: dunia kulinernya. Dari sagu bakar, papeda, hingga ikan kuah kuning, Papua memiliki aneka makanan khas yang menggugah selera. Namun, ada satu sajian yang tergolong ekstrem dan membuat banyak orang penasaran sekaligus bergidik—yaitu daging biawak.
Ya, biawak, si reptil besar bersisik kasar yang biasanya ditemui di hutan atau rawa-rawa, ternyata menjadi sumber protein penting bagi sebagian masyarakat Papua. Diolah dengan cara tradisional dan penuh cita rasa lokal, daging biawak bukan sekadar makanan—tapi bagian dari budaya dan kearifan lokal.
🦎 Kenapa Biawak Dimakan?
Biawak (Varanus spp.) termasuk hewan liar yang banyak ditemukan di wilayah Papua, terutama di daerah pedalaman. Bagi masyarakat lokal, berburu biawak adalah aktivitas turun-temurun yang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Dagingnya dipercaya:
-
Tinggi protein dan energi
-
Mampu menghangatkan tubuh
-
Berkhasiat sebagai obat tradisional, terutama untuk masalah kulit, gatal-gatal, dan bahkan stamina pria
Selain itu, hampir semua bagian tubuh biawak dimanfaatkan—dagingnya dimakan, minyak dari lemaknya dipakai sebagai obat luar, dan kulitnya kadang dijadikan bahan kerajinan.
🍖 Rasa dan Tekstur Daging Biawak
Bagi yang belum pernah mencicipi, rasa daging biawak bisa dibandingkan dengan perpaduan antara daging ayam kampung dan belut. Teksturnya kenyal, berserat, dan jika diolah dengan baik, memiliki aroma khas yang gurih dan sedikit amis.
Meski demikian, bau khas reptil bisa cukup menyengat jika tidak diolah dengan tepat. Oleh karena itu, masyarakat Papua memiliki cara khusus dalam mengolahnya agar tetap nikmat dan tidak amis.
🔥 Cara Tradisional Mengolah Daging Biawak
Ada beberapa cara umum yang digunakan untuk memasak daging biawak di Papua:
1. Dibakar langsung di atas api
Biasanya setelah dibersihkan dan dikuliti, daging dipanggang raja zeus website resmi perlahan hingga matang. Teknik ini membuat daging tetap juicy dan aroma khasnya muncul sempurna.
2. Dimasak dalam bambu atau tanah liat
Daging dipotong-potong, dicampur dengan bumbu alami seperti serai, daun salam, cabai, dan garam, lalu dimasak dalam bambu atau bejana tanah. Ini mirip teknik “barapen” yang terkenal di Pegunungan Tengah Papua.
3. Digoreng atau dimasak kuah pedas
Biawak juga bisa digoreng kering seperti ayam goreng kampung atau dimasak dalam kuah rempah yang pedas dan kental, tergantung selera dan daerah.
🧪 Manfaat Kesehatan vs Risiko
Masyarakat lokal meyakini bahwa daging biawak bisa meningkatkan vitalitas, mempercepat penyembuhan luka, hingga mengatasi rematik. Namun, karena biawak adalah hewan liar yang bisa membawa parasit, kebersihan dan pengolahan yang benar sangat penting untuk mencegah risiko kesehatan.
Jika ingin mencoba, pastikan:
-
Daging benar-benar matang
-
Dibeli dari sumber yang tepercaya
-
Tidak dikonsumsi berlebihan
BACA JUGA: Makanan India Paling Aneh: Dari Serangga Goreng hingga Otak Kambing